Rabu, 01 Desember 2010

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

1. Kriteria Kejadian KLB
• Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
• Peningkatan kejadian terus menerus selama tiga kurun waktu menurut jenis penyakitnya
• Peningkatan kejadian penyakit / kematian 2x atau telah dibandingkan kejadian sebelum nya
• Peningkatan jumlah penderita baru dalam kurun waktu yang singkat
• Case fatality suatu penyakit dalam kurun waktu tertentu meningkat 50% dibanding CFR dan sebelumnya

2. Heard Immunity
• Kekebalan kelompok masyarakat terhadap masuknya dan menyebarnya agen infeksi karena sebagian besar anggota kelompok memiliki daya tahan terhadap infeksi
• Kemapuan atau daya tahan suatu kelompok terhadap serangan atau penyebaran unsure penyebab penyakit menular tertentu didasarkan tingkat kekebalan sejumlah anggota kelompok tersebut

3. Penanggulangan KLB
• Penanggulangan sumber pathogen
 Singkirkan sumber kontaminasi
 Hindarkan orang dari paparan
 Inactivasi / neutralisasi pathogen
 Isolasi dan obati yang terinfeksi

• Memutus rantai makanan
 Memutus sumber lingkungan
 Penanggulangan transmisi vector
 Tingkatan sanitasi perorangan

• Memodifikasi lingkungan
 Immunisasi kelompok rentan
 Pemakaian chemathearapy untuk pencegahan

Nama : Ira Titah Sri Rahayu
NIM E2A009154
REG 2
MAHASISWA FKM UNDIP

Kamis, 25 November 2010

surveilains DBD

SURVEILANS PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI INDONESIA
Surveilans epidemiologi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting yang mendukung dalam pengendalian dan penanggulangan penyakit menular, tidak terkecuali pada kegiatan pengendalian dan penanggulangan penyakit DBD. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanan surveilans penyakit DBD serta permasalahannya di tingkat Puskesmas di wilayah Dinas Kota. Hambatan yang dapat diidentifikasi antara lain; kerjasama lintas sektoral dalam pelaporan kasus DBD (Rumah sakit dan pelayanan kesehatan lain), partisipasi masyarakat masih rendah dalam hal PSN dan pelaporan kasus, sarana dan kemampuan petugas laboratorium dam mendeteksi DBD secara serologis belum merata, dan keterbatasan sumber daya manusia serta beban tugas dari tenaga surveilans.
Penyaki DBD adalah penyakit menular yang berbahaya, dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Penyakit DBD pertama kali ditemukan di Manila ( Filipina ) pada tahun 1953, selanjutnya menyebarkan ke berbagai Negara . Di Indonesia penyakit DBD ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dan DKI Jakarta. Pada tahun 1968 – 1983 di Indonesia, rata – rata setiap tahun 18 000 orang dirawat di rumah sakit karena terserang penyakit DBD dan 700-750 orang diantaranya meninggal dunia.
Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk demam berdarah yaitu nyamuk AEDES AEGEPTI, yang tersebar luas di rumah – rumah dan tempat umum diseluruh wilayah Indonesia , kecuali pada daerah dataran tinggi yang ketinggian nya mencapai 1000 meter di atas permukaan laut. Untuk mencegah dan membatasi penyebaran penykit DBD, maka setiap keluarga perlu melakukan pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dangue agar setiap rumah terbebas dari jentik nyamuk.

PSN _ DBD dapat dilakukaan dengan cara menguras atau menutup rapat tempat penampungan air dan mengubur barang – barang yang dapat menjadi tertampungnya air. Selain itu dapat juga dipaki bubuk abate (abatisasi). Cara tepat untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti adalah dengan memberantas jentik – jentik nyamuk ditempat berkembang biaknya yaitu di tempat – tempat penampungan air dan barang – barang yang memungkinkan air tergenang, dirumah – rumah dan tempat – tempat umum sekurang kurangnya satu minggu sekali.
Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah adalah kegiatan yang dilakukan secara serentak untuk memberantas nyamuk agar nyamuk tidak dapat berkembang biak. Alangkah baiknya perwakilan dari dinas kesehatan memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit DBD, dan kader tersebut memberikan saran kepada warga desa supaya pada suatu desa membentuk suatu kelompok kegiatan, dan membentuk kelompok. Hal itu bisa lebih memper mudah petugas kesehatan untuk memantau penyakit demam berdaranh yang ada di desa tersebut. karena penyakit DBD tida dapat dilakukan oleh sebagian masyarakat saja.
• Membentuk Kelompok Kegiatan di tngkat RT / RW pada suatu Desa
Pencegahan penyakit DBD tidak dapat dilakukan oleh sebagian masyarakat saja. Oleh karena itu sebaiknya tokoh masyarakat membentuk kelompok – kelompok kegiatan PSN –DBD antara lain :
1. Kelompok kegiatan PSN – DBD Dasawisma
2. Kelompok kegitan PSN – DBD di RT / Rw/lingkungan
Dan tugas dari Kelompok kegiatan PSN itu sendiri adalah untuk mengajak masyarakat agar melakukan kerja baikti secara teratur .




• Apa yang dilakukan oleh beberapa kelompok tersebut adalah :
1. Memberikan penyuluhan pada setiap rumah
2. Memberikan informasi kepada teman atau tetangga tentang bahaya DBD sendiri dan bagai mana cara penulran penyaki tersebut
3. Memberikan penyuluhan tentang bahaya DBD disuatu pertemuan misalnya : pkk dan paguyban yang lain nya .
4. Dan kemudian menyampaikan pesan – pesan melalui poster, spanduk, selebaran dan lain – lain tentang demamb berdarah .
5. Mengajak masyarakat untuk kerja bakti



• Memriksa jentik - jentik nyamuk
1. Periksa kamar mandi /wc, tempayan .drum dan temapt tempat penampuungan air lain nya
2. Jika tidak Nampak, tunggu -+ 0,5 – 1 menit, jika ada jentik akan muncuk ke permukaan air
3. Di tempat yang gelap menggunakan senter
4. Periksa vas bunga, tempat minum burung, kaleng – kaleng, plastic bekas d.l.l

• Cara pencegahan penularan penyakit demam berdarah
Untuk mencegah dan membatasi penyebaran penyakit DBD adalah perlu melakukan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengan cara 3M yaitu :
1. Menguras dengan menyikat dinding tempat penampungan air, atau menaburkan bubuk Abate apabila tempat – tempat tersebut tidak bisa dikuras.
2. Menutup rapat – rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak didalamnya .
3. Mengubur/membuang barang bekas yang dapat menampung air hujan misalnya : ban bekas, kaleng bekas, tempat minuman mineral , dll.
• Factor resiko tertular penyakit demam berdarah :
1. Rumah atau lingkungan yang ditemukan adanya nyamuk DBD di tempat – tempat penampungan air
2. Ditemukannya barang – barang bekas yang mudah menggenang air sehingga dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk
3. Pada baju – baju yang brgantungan yang disukai oleh nyamuk
• Tanda – tanda penyakit DBD
o Mendadak panas tinggi selama 2-7hari, tampak lemah dan lesu, suhu badan antara 380 sampai 400 atau lebih .
o Tampak bintik – bintik merah pada kulit, seperti bekas gigitan nyamuk
o Kadang terjadi pendarahan di hidung
o Mungkin terjadi muntah darah atau berak dara
o Kadang – kadang nyeri ulu hati karena terjadi pendarahan dilambung
o Bilq sudah parah, penderita gelisah ujung tangan dan kaki berkeringat .

• Yang harus dilakukan apa bila salah seorang warga terkena DBD
o Melapor langsung ke puskesmas bahwa ditempat tinggalnya ada penderita DBD
o Melapor kepada Kepala Desa atau pengurus Pokja DBD di desanya bahwa ada penderita DBD yang perlu ditanggulangi lebih lanjut
o Menenui ketua RW/RT untuk dapat melakukan tindakan pencegahan agar tidak meluas
• Hambatan Pelaksanaan Surveilans DBD
o Partisipasi lintas sektor masih rendah.
o Partisipasi Masyarakat
o Sumber Daya

IRA TITAH SRI RAHAYU
E2A009154
MAHASISWA FKM UNDIP

Kamis, 14 Oktober 2010

epidemiolgi dan peranannya dalam masalah kesehatan

PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI
a) Kata epidemiologi berasal dari bahasa yunani yaitu epi=pada/antara, demos=penduduk/rakyat dan logos = ilmu/doktrin. Sehingga epidemiologi adalah ilmu pada penduduk. Jadi menurut asal katanya epidemiologi berarti ilmu yang digunakan untuk mencari pemecahan masalah yang terjadi penduduk atau masyarakat.

b) Greenwood ( 1934 )
Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok penduduk.

c) Brian Mac Mahon ( 1970 )
Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man. Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab frekwensi penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai menentukan Distribusi Penyakit dan mencari Penyebab terjadinya Distribusi dari suatu penyakit.

d) Wade Hampton Frost ( 1972 )
Mendefinisikan Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan tentang fenomena massal penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural History ) penyakit menular.

e) Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )
Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.

f) Abdel R. Omran ( 1974 )
Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat – akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.

g) Hirsch ( 1883 )
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis penyakit pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan den kondisi eksternal.




h) Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn
Epidemiology is concerned with the extend and types of illness and injuries in groups of people and with the factors which influence their distribution.

i) Pertemuan internasional internasioanl ahli epidemiologi di Amerika Serikat(1991)
Epidemiologi adalh ilmu yang mempelajari distribusi dan factor factor determinan penyakit dan determinan penyakit dan berbagai masalh di dalam masyarakat yang aplikasinya ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

j) Last,J.M Ed (1988)
Epidemiologi adalh ilmu yang mempelajari distribusi dan factor factor determinan yang mempengaruhi status kesehatan atau menyebabkan terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan pada kelompok masyarakt tertentu dan penggunaan studi tersebut untuk menanggulangi masalah masalah kesehatan.

k) Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi , frekuensi dan determinan penyakit atau masalah kesehatan pada masyarakat.

• Distribusi
Menunjukkan bahwa dalam memahami kejadian yang berkaitan dengan penyakit atau masalah kesehatan , epidemiologi menggambarkan kejadian tersebut menurut karakter/variable orang, tempat dan waktu.
• Frekuensi
Upaya melakukan kuantifikasi atau proses pathologis atas kejadian untuk melakukan perbandingan.
• Determinan
Adalah Factor yang mempengaruhi , berhubungan atau memberi resiko terhadap terjadinya masalah kesehatan.
Kesimpulan : epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang, sifat, penyebab, pengendalian dan factor factor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit , kecacatan dan kematian dalam populasi manusia.




Tujuan Epidemiologi
Menurut Lilientfield , ada tiga tujuan umum epidemiologi. Berikut 3 tujuan epidemiologi yang telah diperbaharui:
1. Untuk menjelaskan etiologi(studi tentang penyebab penyakit)
Satu penyakit atau sekelompok penyakit , kondisi, gangguan, efek atau ketidakmampuan sindrom atau kematian melalui analsis terhadap data medis dan epidemiologi menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu social atau perilaku.
2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan , ilmu perilaku dan ilmu biomedis yang terbaru.
3. Untuk memberikan dasar pengembangan langkah langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang beresiko dan untuk pengembangan langkah langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan, yang keesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah langkah , kegiatan dan program intervensi.
Ruang lingkup epidemiologi
Sebagai metode investigasi, epidemiologi merupakan landasan bidang kesehatan masyarakat dan pengobatan, pencegahan . epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program program pengendalian penyakit , untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan perencanaan layanan kesehatan serta untuk menetapkan pola penyakit endemic, epidemic dan pandemic.

 Epidemic ( awalan en, berarti dalam atau di dalam)
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekwensi yang meningkat.

 Hyperendemi (awalan hyper berarti diatas)
Adalah istilah yang dihubungkan dengan endemic tetapi jarang digunakan. Istilah ini menyatakan aktivitas yang terus menerus melebihi pravelensi yang digunakan , sering dihubungkan dengan populasi tertentu.

 Holoendemi ( awalan holo berarti keseluruhan atau semua)
Menggambarkan suatu penyakit yang kejadiannya dalam populasi sangat banyak dan umumnya di dapat diawal kehidupan pada sebagian besar anak dalam populasi.

 Endemi
suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang frekwensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.

 Pandemic
Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas
.
 SPORADIK
suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang ada di suatu wilayah tertentu frekwensinya berubah – ubah menurut perubahan waktu.

Peranan Epidemiologi
Epidemiologi bukan hanya menganalisis penyakit serta sebab terjadinya penyakit, tetapi dapat pula ditetapkan dalam berbagai masalah yang ada dimasyarakat, baik yang bertalian erat dengan penyakit atau masalah kesehatan lainnya, maupun yang berhubungan dengan masalah lain dalam masyarakat.

1. Menerangkan tentang besarnya masalah dan gangguan kesehatan (termasuk penyakit) serta penyebarannya dalam suatu penduduk tertentu.

2. Menyiapkan data / informasi yang esensial untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan program, serta evaluasi berbagai kegiatan pelayanan (kesehatan) pada masyarakat, baik yang bersifat pencegahan dan penanggulangan penyakit maupun bentuk lainnya serta menentukan skala prioritas terhadap kegiatan tersebut.
Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (Pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (Penilaian).
3.Pengkajian, evaluasi dan penelitian
 Sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dalam mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan populasi atau kelompok.
 Untuk mengkaji keefektifan, efisiensi , kualitas, kuantitas, akses, ketersediaan layanan untuk mengobati, mengendalikan atau mencegah penyakit, cedera ketidakmampuan atau kematian.


4. Mengidentifikasi berbagai factor yang menjadi penyebab masalah atau faktor yang berhubungan dengan terjadinya masalah tersebut
Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah – langkah penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan.
5.Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.
Salah satu masalah kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit. Dengan menggunakan metode Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah Perkembangan Suatu Penyakit ( Natural History of Disease ). Pengetahuan tentang perkembangan alamiah ini amat penting dalam menggambarkan perjalanan suatu penyakit.
Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sedemikian rupa sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan. Manfaat / peranan Epidemiologi dalam menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit adalah melalui pemanfaatan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran penyakit terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan diketahuinya waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut.
6.Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.
Karena Epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan tersebut. Keadaan yang dimaksud di sini merupakan perpaduan dari keterangan menurut cirri – cirri Manusia, tempat dan Waktu.
7. melengkapi gambaran klinis
 Proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu kondisi memang ada atau bahwa seseorang memang menderita penyakit tertentu.
 Menentukan hubungan sebab akibat mis: radang tenggorokan dapat menyebabkan demam rematik.
8. identifikasi sindrom
Membantu menyusun dan menetapkan criteria untuk mendefinisikan sindrom. Missal: sindrom down, fetal alcohol, kematian mendadak pada bayi.
9. mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya , baik penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok) maupun kejadian luar biasa (KLB) atau wabah dalam masyarakat.
10. mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.
Kesimpulan
Epidemiologi sebagai suatu ilmu khusus yang mempelajari tentang jumlah dan penyebaran penyakit pada manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, mempunyai peranan
besar dalam menggambarkan besar dan luasnya suatu penyakit
yang ada di masyarakat. Data yang diperoleh akan besar manfaatnya dalam melaku-
kan penanggulangan, terutama pada tahap penyusunan rencana dan penilaian program. Di Indonesia telah dilakukan beberapa penelitian epidemiologi hipertensi, tetapi penelitian tersebut baru bersifat epidemiologi deskriptif. Prevalensi hipertensi berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Ada kesan prevalensi hipertensi akan meningkat dengan pertambahan umur,tetapi prevalensinya menurut jenis kelamin berbeda antara satu peneliti dengan
peneliti Iainnya. Penyebaran hipertensi menurut ciri-ciri manusia lainnya serta penyebaran menurut waktu belum banyak diketahui. Disarankan untuk melakukan standardisasi penelitian epidemiologi deskriptif yang akan dilakukan dan jika mungkin disarankan pula untuk dapat melakukan penelitian epidemiologi analitik




Daftar pustaka
 Bustan.1996.”Pengantar Epidemiologi”.PT. Rineka Cipta: Jakarta.
 Eko Budiarto ( 2003 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, EGC
 Kasjono, Heru Subaris.2008.”intisari epidemiologi”.mitra cendikia: Jakarta
 Noor.1997. “Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular”.PT. Rineka Cipta : Jakarta

Nama : Ira Titah Sri Rahayu
NIM : E2A009154
Mahasiswa FKM UNDIP